Setelah membuka secara resmi acara yang diselenggarakan di Hotel Sahid Surabaya tersebut, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir. Maskur MM menyampaikan bahwa titik kritis kesejahteraan hewan dan hygiene sanitasi dalam penanganan hewan qurban yang perlu mendapat perhatian adalah Pengangkutan hewan qurban, Kondisi kandang serta ketersediaan pakan dan minum di tempat penampungan, Pengendalian dan perobohan hewan kurban sebelum dipotong, Proses Pengulitan hewan, Proses Penanganan Daging dan Pendistribusian Daging. Menurut Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat veteriner Disnak Jatim, Drh. Wemmi Niamawati MMA, pelatihan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan takmir masjid dalam rangka penyembelihan hewan qurban agar memenuhi standarisasi kesejahteraan hewan dan terlaksananya penerapan hygiene sanitasi dalam proses pemotongan hewan qurban serta penanganan dagingnya selain itu juga menyampaikan sosialisasi Undang-Undang nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Pada acara yang diselenggarakan selama dua hari tersebut Kadisnak Jatim menyerahkan secara simbolis perlengkapan (sepatu lars dan cattle park) yang akan digunakan dilapangan. Para peserta yang mengikuti pelatihan ini juga diberikan sertifikat pelatihan dari Disnak Jatim bekerjasama dengan Lembaga Pengkajian Pangan Obat-Obatan dan Makanan Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) cabang Jawa Timur.
Sumber: DISNAK JATIM