IB pada unggas sudah dilakukan oleh perusahaan pembibitan ayam seperti Charoen Pokphand di Gempol - Pasuruan. Sedangkan peneliti yang sering melatih IB pada ayam adalah Dosen Fakultas peternakan Universitas Brawijaya - Malang. Banyak juga individu dan kelompok yang menyediakan jasa pelatihan namun waktunya tidak menentu. Biasanya mereka mempublikasikan lewat Blog atau web.
Benar Pak Broto, mesin tetas tidak  bisa dinilai dengan hanya melihatnya. Sehingga perlu diuji sesuai dengan petunjuk masing-masing tipe. Selain memastikan bahwa telur yang ditetaskan tersebut telah dibuahi pejantan, Anda dapat mencari pengalaman beberapa orang yang telah menggukanan suatu merk dan jenis tertentu.

Pak Arif,  alur rekomendasi pengiriman hewan ke luar provinsi/pulau :
a. Permohonan yang ditujukan kepada administrator P2T (Blanko tersedia di Bidang Keswan Disnak Jatim)
b. Hewan tersebut dinyatakan sehat oleh dokter hewan pemerintah atau dokter hewan swasta yang mempunyai SIP (Surat Izin Praktek)
c. Khusus untuk kucing, sudah divaksin rabies yang dibuktikan dengan bukti buku
d. Biaya bayar di Bank Jatim Rp. 150 ribu (jasa pelayanan rekomendasi)

Sesuai dengan peraturan terbaru, perizinan usaha peternakan saat ini merupakan menjadi wewenang pemerintah kabupaten/kota. Oleh karena itu, Anda dapat menghubungi dinas yang membidangi fungsi peternakan di kabupaten/kota dimana Anda akan mendirikan peternakan sapi tersebut.

Dalam usaha peternakan, hal pertama yang perlu diketahui adalah pemasarannya. Untuk pemasaran DEG, Anda bisa langsung ke konsumen dengan menawarkan atau menyediakan etalase. Anda juga dapat bekerjasama dengan yayasan atau orang yang memenuhi kebutuhan aqiqah, eksport, dll. Penjualan DEG juga dapat melalui pedagang perantara (blantik), namun rantai pemasarannya lebih panjang sehingga keuntungan akan berkurang.

Yang pertama yaitu telur harus dari perkawinan pejantan dan induk. Setelah itu dilihat dari kerabang/cangkang telurnya bersih dan tidak cacat (bentuk abnormal, berpasir) serta dipilih telur tetas yang kerabangnya tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Karena yang tebal umumnya memiliki daya tetas rendah sedangkan yang tipis sangat mudah pecah.
Berat telur normal (50-60 gr), demikian juga indeks telur (70-80 gr)
Lama penyimpanan telur makin lama maka daya tetasnya makin berkurang.