JAWABUntuk pengeluaran hewan kesayangan atau hewan konservasi, tetap mengajukan ijin ke disnak jatim dengan prosedur dan Persyaratan Rekomendasi Teknis Pengeluaran Hewan Kesayangan & Konservasi Antar Provinsi / Negara sebagai berikut:
Persyaratan :
1. Fotocopy KTP Pemohon ( bagi perorangan )
2. Fotocopy KTP, SIUP dan NPWP ( bagi pemohon perusahaan, asosiasi dan badan )
3. Fotocopy buku vaksinasi dan menunjukan buku vaksinasi asli
4. Surat keterangan kesehatan hewan ( SKKH ) / Sertifikat veteriner dari dokter hewan praktek yang memiliki surat ijin praktek (SIP).

Biaya :
Retribusi pelayanan jasa keahlian pemeriksaan untuk hewan kesayangan sebesar Rp. 150.000,- dan hewan konservasi sebesar Rp. 250.000,-

Waktu ;
Lama pengurusan rekomendasi teknis pengeluaran hewan kesayangan dan konservasi antar provinsi & negara maksimal 3 hari kerja.

Setelah mendapat surat ijin dari disnak jatim mohon diajukan ke dinas terkait yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di daerah tujuan saudara
-Admin Disnak Jatim-

JAWABUntuk pelatihan bisa menghubungi dinas kabupaten/kota setempat yang menangani peternakan dan kesehatan hewan.
-Admin Disnak Jatim-

JAWABUntuk pelatihan bisa menghubungi dinas kabupaten/kota setempat.-Admin Disnak Jatim-

JAWAB

Cara pembuatan fermentasi misal yang di fermentasi yaitu Jerami :

Untuk setiap 1000 kg jerami, starter yang diperlukan sebanyak 6 kg, urea 6 kg, tetes tebu atau dedak dan air secukupnya

1.Timbang jerami, Sediakan air, Timbang starter
2.Tumpuk jerami lapis demi lapis dengan ketebalan 30 cm.
3.Setiap lapis siram dengan air hingga kadar air + 60%
4.Setiap lapis ditaburi dengan starter hingga rata, tambahkan tetes tebu atau dedak hingga rata. 5.Banyaknya lapisan tumpukan sesuai dengan kebutuhan.
6.Setelah dianggap cukup, bagian atas ditutupi dengan plastik atau terpal.
7.Biarkan selama 3 -4 minggu.
8.Bongkar dan angin-anginkan sebentar.
9.Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan, sebaiknya hasil fermentasi ini dipadatkan dengan alat Pres.

atau juga  kulit singkok bisa di gunakan untuk pakan ternak dengan pengolahan yaitu dipanaskan/dijemur untuk mengurangi kadar asam sianida (HCN), kemudian dapat dilakukan dengan pengolahan fermentasi dengan cara sbb:

Untuk setiap 1000 kg kulit singkong, starter yang diperlukan sebanyak 6 kg, urea 6 kg, tetes tebu atau dedak dan air secukupnya

1.Timbang kulit singkong, Sediakan air, Timbang starter
2.Tumpuk kulit singkong lapis demi lapis dengan ketebalan 30 cm.
3.Setiap lapis siram dengan air hingga kadar air + 60%
4.Setiap lapis ditaburi dengan starter hingga rata, tambahkan tetes tebu atau dedak hingga rata. 5.Banyaknya lapisan tumpukan sesuai dengan kebutuhan.
6.Setelah dianggap cukup, bagian atas ditutupi dengan plastik atau terpal.
7.Biarkan selama 3 -4 minggu.
8.Bongkar dan angin-anginkan sebentar.
9.Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan, sebaiknya hasil fermentasi ini dipadatkan dengan alat Pres.
sebaiknya digunakan paling tidak 60 (hijauan) : 40 (kulit singkong yang di fermentasi)-Admin Disnak Jatim-

JAWABpenggunaan pakan fermentasi kadang memang dibutuhkan adaptasi, untuk awalnya bisa dengan mencapurkan dengan pakan yang biasa digunakan sedikit demi sedikit. Intinya untuk perubahan pakan butuh adaptasi, dan untuk pakan fermentasi sebaiknya diangin-anginkan dulu sebelum diberikan ke ternak. Ada beberapa produk pakan komplit yang dijual di pasaran. Dalam pakan komplit tersebut pasti ada unsur hijauannya juga. Tidak disarankan hanya menggunakan pakan konsentrat saja, karena ternak ruminansia (sapi, kambing) membutuhkan serat dari hijauan, selain rumput bisa menggunakan legume.-Admin Disnak Jatim-